MENU

Jangan Gentar Bicara Benar

GRAGE NEWS SURAT KABAR UMUM

JANGAN GENTAR BICARA BENAR

Berita Terbaru GRAGE NEWS

Mengenal Sosok Astrid Ellena Perhelatan Miss Indonesia membawa nama Astrid Ellena menjadi dikenal publik Indonesia sejak gadis ayu ini terpilih sebagai Miss Indonesia 2011. Lalu siapakah Astrid Ellena? Mahasiswi Hubungan Internasional UPH kelahiran 8 Juni 1990 ini dikenal sebagai sosok yang open minded dan punya keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik. Ambisinya meraih mimpi ini ditunjukkan dalam ajang kompetisi lokal di lingkungan akademisnya, dan sukses meraih juara Miss UPH (Universitas Pelita Harapan) dan Miss Photogenic UPH pada 2009. Masa kecil yang pernah dilaluinya di Maryland, Amerika Serikat membuat gadis kelahiran 8 Juni 1990 ini menjadi seseorang yang berani dan bisa menerima perubahan untuk meraih cita-cita dan kehidupan yang lebih baik. Ajang Miss Indonesia pun adalah salah satu pilihannya untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, tentu bukan dari segi materi, tapi meraih salah satu impiannya untuk menjadi duta budaya Indonesia di mata dunia, dan mimpi itu bisa diwujudkannya melalui pemilihan Miss Indonesia 2011. Untuk meraih mimpunya, gadis yang biasa disapa Ellen ini pun membekali dirinya dengan penguasaan tiga bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, yaitu Inggris, Mandarin dan Spanyol. Ellen mengaku menguasai bahasa Spanyol dan Inggris saat dia tinggal dan melewati masa-masa SMAnya di Maryland sekitar tahun 2004-2008, sementara kemampuan bahasa Mandarin dia dapat dengan mengikuti les dan juga bahasa tambahan di kampus UPH. Tentu bekal bahasa ini mampu membawa Ellen berkomunikasi lebih luwes lagi saat mewakili Indonesia di ajang Miss World ke-60 yang digelar pada 6 November mendatang di London, Inggris. Di luar kemampuan bahasa, penampilan yang luwes, attitude baik selama masa karantina, anugerah Miss Kulit Sehat dan juga Miss Favorit pilihan penonton, Ellen juga pribadi yang cerdas. Ini terlihat saat gadis bertinggi badan 170cm ini bisa memberikan jawaban singkat, padat dan terbaik lewat pertanyaan penentuan oleh ketua dewan juri Miss Indonesia 2011, Liliana Tanoesoedibjo, yaitu: Dalam opini Anda, hal apakah yang paling penting harus dilakukan oleh wanita dalam hidupnya? Ellen pun mampu memberikan jawaban yang mencuri perhatian juri: "Wanita perlu mengedepankan harkat, martabat, dan integritas. Menjadi seorang ibu adalah hal terindah karena dari rahimnya terlahir generasi penerus bangsa. Apalagi surga berada di telapak kaki ibu." Ellen bisa menunjukkan dirinya sebagai wanita dan pribadi yang layak mewakili Indonesia di ajang Miss World 2011. Congrat and Bravo Ellen! (kpl/rit). sumber kapanlagi.com
JAKARTA GRAGE NEWS,SURAT KABAR UMUM,JANGAN GENTAR BICARA BENAR ''MOHON MAAF BLOG INI DALAM PERBAIKAN TERIMAKASIH''

Minggu, 19 Juni 2011

Menhan Jerman Kecam Serangan ke Libya

Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maziere, Sabtu (18/6/2011), mengecam operasi militer NATO di Libya.   
Jerman berada di bawah tekanan intensif oleh sekutu penting Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO, khususnya Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris, untuk bergabung dengan misi militer tersebut.

Berbicara dengan majalah berita mingguan yang berbasis di Hamburg, Der Spiegel, menteri yang negaranya bukan bagian dari perang aliansi militer Barat di Liby, itu mengatakan bahwa perencanaan seluruh misi NATO di negara Afrika Utara itu tidak memiliki visi ke depan.   

"Tentu saja, ketika memulai sesuatu, Anda selalu harus tahu, berapa lama Anda bisa bertahan," kata de Maziere seperti dikutip oleh majalah itu.   

Jerman berada di bawah tekanan intensif oleh NATO, khususnya Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris, untuk bergabung dengan misi militer tersebut. Menurut de Maziere, AS sekali lagi meminta bantuan militer Jerman untuk operasi di Libya selama pertemuan NATO awal bulan ini, yang ditolak oleh Berlin. Jerman abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada  Maret untuk penggunaan kekuatan militer guna melindungi warga sipil di Libya, yang memicu kemarahan negara-negara anggota NATO lainnya.   

Sementara itu, de Maziere mengatakan hal itu juga ’sangat tidak mungkin’ negaranya  akan mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian di Libya bahkan setelah jatuhnya rezim Khadafy.   

Pengamat politik di Berlin percaya bahwa pernyataan de Maziere terbaru itu hanya akan semakin memusuhi Washington dan memperdalam  perbedaan di dalam NATO, yang peran politik dan militernya di masa datang sedang dipertaruhkan dipertaruhkan.



Source: ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Powered by: Surat Kabar Umum